--> Skip to main content

CARA MENGELOLA KELOMPOK TERNAK - TERNAK KAMBING

 

Kelompok Ternak

Keterbatasan modal yang dimiliki peternak kecil sering kali menjadi hambatan untuk berkembangnya peternakan kambing. Adanya kelompok ternak, semakin membantu perkembangan dunia peternakan di dalam negeri.

Saat ini, peternakan kambing terpusat pada peternakan rakyat pedesaan dengan motif usaha subsisten. Beberapa ciri usaha subsisten di antaranya skala usaha kecil, kepemilikan modal kecil, penggunaan bibit lokal, pengetahuan teknis beternak yang rendah, usaha yang bersifat sampingan dengan memanfaatan waktu luang, tenaga kerja berasal dari keluarga, dan kepemilikan kambing yang hanya sebagai tabungan dan pelengkap kegiatan usaha tani. Meskipun demikian, dari peternakan tradisional inilah kebutuhan kambing nasional dapat terpenuhi. Akan tetapi, ketangguhan peternakan rakyat dalam mencukupi kebutuhan kambing nasional kini mulai sedikit dipertanyakan. Hal ini karena kebutuhan kambing nasional tersebut tidak diiringi dengan peningkatan populasi kambing. Tanda-tanda yang menunjukan bahwa rasa sangsi itu benar sudah bisa dirasakan pada saat momen Idul Adha dengan meningkatnya harga kambing akibat stok yang terbatas. Hal ini berarti terjadi keterbatasan peternakan kambing rakyat dalam menyuplai kebutuhan kambing nasional.

Sudah saatnya usaha kambing rakyat dikembangkan menuju arah yang komersial sebagai usaha agribisnis, Hal ini karena potensi pasarnya, baik pasar lokal, nasional, regional, atau bahkan internasional masih terbuka lebar. Agar potensi tersebut dapat terwujud menjadi kenyataan, memerlukan beberapa persyaratan, antara lain kemampuan memasok kambing sesuai dengan kuantitas dan kualitas yang dikehendaki konsumen. Salah satu cara untuk mewujudkan potensi tersebut adalah dengan menyatukan potensi yang ada pada peternakan kambing rakyat dalam satu wadah kelembagaan kelompok peternak kambing.

Keberhasilan pembangunan pertanian khususnya bidang peternakan termasuk peternakan kambing, sangat ditentukan oleh kemampuan atau kapasitas sumber daya manusianya. Sebagai pelaku pembangunan, peternak diharapkan memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai dalam mengelola usaha ternak. Pada kenyataannya kondisi SDM di Indonesia saat ini belum memenuhi kualifikasi yang diharapkan untuk membentuk peternakan maju. Oleh karena itu, peningkatan kualitas SDM dalam segala aspek mutlak diperlukan. Peningkatan ualitas SDM tersebut meliputi aspek penguasaan pengetahuan, keterampilan beternak, manajemen usaha, dan penguatan permodalan. Hak yang tidak kalah penting adalah pembinaan karakter wirausaha.

Untuk menjawab permasalahan tersebut, kebijakan pemerintah saat ini, seperti pendekatan pemberdayaan kelompok ternak menuju kelompok ternak yang kuat, lestari, mandiri, dan solid bukan sekedar kelompok yang hanya formalitas. Hal ini karena kelompok ternak dibentuk oleh dan untuk peternak, diharapkan melalui kelompok ternak tersebut, peternak dapat melakukan akses kepada seluruh sumber daya seperti sumber daya manusia, sumber daya alam, modal, informasi, serta sarana dan prasarana dalam mengembangkan usaha ternak yang diusahakan.

 

1.       Bagaimana cara membentuk kelompok ternak kambing? Bagaimana cara menjalankan kegiatan

Cara membentuk dan menjalankan kegiatan kelompok ternak kambing yaitu sebagai berikut.

1. Mengumpulkan para peternak kambing rakyat minimal 20 orang.

2. Mengadakan rapat pembentukan kelompok dengan mengundang unsur pemerintah desa dan PPL

3. Membuat berita acara pembentukan kelompok.

4. Menyusun kepengurusan kelompok ternak kambing dan sekretariat kelompok.

5. Menyusun program kerja kelompok serta membuat visi dan misi.

6. Membuat administrasi usaha kelompok.

7. Membuat kandang koloni pada lokasi strategis.

8. Melaksanakan program kerja kelompok.

9. Mengevaluasi hasil kerja kelompok.

10. Melakukan perbaikan usaha kelompok sesuai hasil evaluasi.

“Kelompok yang memiliki kekuatan Tangguh pada ketiga aspek tersebut akan dapat memperluas jangkauan wilayah bisnisnya. Dengan demikian peningkatan kesejahteraan akan semakin meningkat”

 

2.       Apa peran kelompok ternak dalam agribisnis peternakan?

Pengembangan agribisnis di pedesaan dapat berjalan baik dengan adanya pertumbuhan skala usaha, jumlah produksi, perluasan jangkauan pemasaran, usaha pascapanen, dan komersialisasi usaha. Peran kelompok dalam pengembangan agribisnis di pedesaan adalah melakukan pengembangan manajemen usaha di dalam kelompoknya. Pengembangan tersebut meliputi pengembangan produksi, pemasaran, dan finansial. Dengan demikian, kelompok ternak akan mengalami kemajuan dan pertumbuhan. Pada aspek produksi, indikator yang mempengaruhinya adalah peningkatan kuantitas dan kualitas kambing yang dimiliki kelompok (peternak). Dengan meningkatnya aspek produksi, akan meningkat dan menguat juga aspek pemasaran dan permodalan. Sebagai tujuan utama dari dibentuknya kelompok, pada akhirnya pendapatan dan kesejahteraan anggota kelompok (peternak) akan meningkat.

 

Panen Kambing

3.       Langkah awal apa yang yang harus ditempuh agar kelompok ternak dapat memperluas jaringan bisnisnya?

Langkah awal yang dapat dilakukan adalah dengan menentukan kegiatan yang dibutuhkan oleh anggota kelompok. Artinya, setiap anggota kelompok adalah peternak kambing aktif. Kegiatan kelompok bisa berupa penyediaan sapronak (sarana produksi peternakan), permodalan usaha, pemenuhan informasi teknologi, pengolahan dan pemasaran hasil, serta kegiatan budidaya. Langkah berikutnya yaitu penguatan kinerja kelompok yang ditandai dengan keaktifan anggota kelompok dalam setiap kegiatan kelompok dan berkontribusi positif terhadap kelompok sehingga kegiatan kelompok berjalan sesuai program kerja yang disepakati seluruh anggota kelompok. Selain itu, hal lain yang dapat memperkuat kinerja kelompok ternak adalah visi dan misi yang jelas pada kelompok tersebut. Kuatnya kinerja kelompok akan membuat terintegrasinya semua sumber daya yang ingin dibangkitkan seperti meningkatnya pemahaman dan pengetahuan anggota kelompok, semakin dikenal dan menjadi lebih mudah untuk memperkenalkan ke wilayah yang lebih luas, semakin kuat untuk mempertahankan kelompok, serta semakin tinggi pengakuan (kepercayaan) pihak lain termasuk pengakuan dari perbankan terhadap kualitas kelompok ternak.

 

4.       Apakah yang dimaksud dengan pemberdayaan kelompok?

Pemberdayaan (empowerment) adalah suatu proses dimana petani dan peternak memperolah pengetahuan, keterampilan, dan keinginan untuk mengkritisi serta menganalisa situasi yang mereka hadapi dan mengambil tindakan yang tepat untuk mengubah kondisi tersebut. Pemberdayaan dilihat dari prosesnya. Oleh karena itu, dalam program pemberdayaan harus ada partisipasi aktif anggota kelompok dalam setiap tahapnya. Sebagai contoh, dalam membuat keputusan, baik yang terkait teknis peternakan (menentukan model kandang) maupun teknis lainnya, anggota kelompok harus aktif memberi masukan dan secara bersama-sama mengambil keputusan apa yang akan dilakukan, dan bertanggung jawab atas keberhasilannya. Keputusan yang diambil mewakili keinginan dan kebutuhan semua anggota. Dengan adanya partisipasi dalam setiap proses kegiatan kelompok, kemampuan soft skill (kemampuan berkomunikasi dan lainnya) dan hard skill (kemampuan teknis dan lainnya) setiap anggota kelompok akan berkembang. Dengan demikian, proses pemberdayaan akan lebih mandiri dan lebih kompeten dalam mengelola usahanya.

 

5.       Apa peran kelompok ternak dalam memberdayakan para peternak sebagai anggota kelompok ternak?

Kelompok ternak berperan sebagai wadah bagi para peternak untuk melakukan hubungan atau kerjasama. hubungan/kerjasama tersebut dilakukan dengan menjalin kemitraan usaha bersama lembaga lembaga terkait. Selain itu, kelompok ternak juga berperan sebagai media dalam proses transfer teknologi dan informasi. Secara internal, kelompok ternak juga berperan sebagai wadah antarpeternak ataupun antarkelompok ternak dalam mengembangkan usahanya.

 

6. Berikan salah satu contoh manfaat kelompok dalam pencapaian efisiensi usaha?

 

Dengan berkelompok, kambing milik peternak dipelihara dalam satu kandang koloni yang dikoordinir oleh seorang manager/ketua kelompok sehingga skala usaha menjadi lebih rasional. Secara kelompok, usaha bisnis kambing yang dijalankan menjadi lebih efisien waktu, tenaga, dan biaya. Ketika kambing dipelihara sendiri-sendiri, peternak setiap harinya harus mencari pakan. Dengan berkelompok, petugas yang mencari pakan mendapatkan jadwal giliran sehingga peternak tidak harus setiap hari mencari pakan. Demikian juga membutuhkan obat dan sapronak (sarana produksi peternakan) lainnya, harga yang diperoleh akan lebih rendah karena dapat membeli dengan jumlah yang lebih banyak. Selain itu, tidak perlu lagi jasa pedagang saat menjual kambing karena para pembeli akan datang dengan sendirinya.

 

7.       Kandang yang umum digunakan pada kelompok ternak adalah kandang koloni. Lokasi kandang seperti apa yang baik untuk digunakanpada kelompok ternak?

Jawab: Kelompok ternak akan efektif fungsinya jika menjalankan usaha peternakannya dalam satu lokasi kandang koloni. Oleh karena itu, kelompok ternak kambing mau tidak mau harus memiliki tempat untuk membuat kandang koloni. Adapun syarat untuk lokasi kandang koloni yang dapat digunakan kelompok adalah sebagai berikut.

1. Merupakan lokasi yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi wilayah sumber usaha pembibitan, penggemukan, atau kambing perah yang dinyatakan oleh pemerintah daerah.

2. Kondisi agroekosistem sesuai untuk pengembangan usaha pembibitan, penggemukan, atau kambing perah yang didukung oleh ketersediaan sumber pakan dan air, bukan daerah endemis penyakit hewan menular.

3. Tersedia sarana dan prasarana serta petugas teknis peternakan.

4. Lokasi mudah dijangkau bagi pembinaan dan pemasaran hasil.

5. Mutasi ternak di lokasi tersebut mampu dikendalikan.

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar